IniPeringatan Keras Rasulullah SAW Terhadap Orang Sombong Friday, 19 Jun 2020 05:22 WIB. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR Muslim) Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya Orang sombong pun Jakarta - Sombong merupakan penyakit hati. Sikap sombong ini cenderung mengagungkan diri seraya meremehkan dan merendahkan orang lain. Faktor yang mendorong kesombongan paling besar adalah sikap ujub membanggakan diri , bisa karena ilmunya, harta, kedudukan, keluarga seperti keberhasilan putera-puterinya dan yang paling " halus " karena Al-Qur'an dan hadis telah disebutkan bahwa sikap sombong ini tidak disukai Gusti Allah. Dalam firman-Nya, " Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar." QS. al-A'raf [7] 146 . Dilanjutkan, " Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." QS. an-Nahl [16] 23 . Kedua ayat ini Allah mengancam terhadap orang-orang yang berbuat sombong. Sebab, keagungan dan kesombongan hanya milik Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda," Tidaklah masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat iman kendati hanya sebesar biji sawi, dan tidaklah masuk surga orang yang dalam kalbunya terdapat kesombongan kendati hanya sebesar biji sawi." Diriwayatkan oleh Muslim . Peringatan oleh Rasulullah ini hendaknya dihindari, sikap sombong meskipun sekecil biji sawi di dalam hati akan menghindarkan seseorang masuk takabur pada sesama manusia bisa mendorong pada Sang Pencipta, seperti iblis yang tidak bersedia sujud pada Adam, padahal perintah sujud dari Sang Pencipta. Orang yang merasa dirinya lebih baik dari saudaranya, temannya dengan motivasi merendahkan dan meremehkan, atau orang yang menolak kebenaran sementara ia tahu bahwa itu adalah kebenaran, maka ia telah bersikap takabur pada sesama. Pada dasarnya kesombongan adalah pengagungan, dan pada hakikatnya kesombongan adalah congkak, membanggakan diri dan merendahkan orang mengupas beberapa sikap sombong yang dilandasi oleh 1. Harta dan Ketaatan dalam dan kedudukan bisa menjadi penyebab kesombongan seseorang, namun jika yang memegang harta dan kedudukan adalah orang yang tawadu', maka bisa menjadi wasilah sebagai amal kebaikan. Kehidupan dunia saat ini sering kita lihat seakan ada perlombaan jor-joran kekayaan, hal ini dengan menampakkan hartanya dalam bentuk mobil mewah, pakaian dan semua mendorong seseorang mengejar / menjadi tujuan untuk hidup mewah. Sekarang penulis amati untuk mengejar hal itu dilakukan melalui jabatan/kedudukannya, sehingga saat pilkada akan banyak diminati. Hal ini terbukti banyaknya pejabat dan kepala daerah yang berurusan dengan penegak hukum. Ternyata, bahwa " kedudukan " itu akan didatangi harta / mendatangkan harta. Dalam ajaran Islam yang dilarang adalah kenikmatan dunia yang sampai melupakan perintah dan larangan-Nya. Contohlah para sahabat Rasulullah, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan Abdurachman bin Auff. Mereka berbuat dan menjadi saudagar, namun hasilnya diperuntukkan dengan peranan keluarga yang membuat seseorang bersikap sombong. Biasanya hal kecil yang secara tidak sadar atas kebanggaan prestasi putera-puterinya yang masuk kategori ranking satu. Dalam pembicaraan Ibu-ibu ketika mengantar anaknya ada obrolan, " Anakmu ranking berapa? Anak saya kebetulan dapat ranking satu. Prestasi ini bersifat fana dan sangat sementara, tanpa disadari Sang Ibu akan menggembleng anaknya untuk mempertahankan rankingnya dan tidak peduli si anak mengalami tekanan batin. Seseorang yang beriman akan menjadikan keluarga sebagai motivasi untuk berbuat amal yang berlandaskan ketaatan berbuat amal, ini yang paling berat dalam mengendalikannya. Ketika tetangga berqurban kambing sebanyak tiga ekor, dalam hatinya mengatakan saya masih lebih baik dengan berqurban dua ekor sapi. Dia lupa bahwa diterima tidaknya amalan tersebut ada di tangan Sang Khalik, bukan dari perasaannya. Keikhlasan yang menjadi faktor utama dalam melakukan perbuatan amal. Kita simak syair tentang kesombongan Pengagungan diri seraya sombong, kelebihan berbangga pada ilmunya, menuju sikap meremehkan pada yang akan mencela, bagi yang nasihat dengan tinggi diperintah melakukan kebenaran, ia akan diskusi, ia merendahkan pada yang tidak memenuhi ibarat dari langit, suci, bersih dan berbuah yg manis menjadi tambah pahit tambah turun pada orang yang sombong, maka ia akan makin turun pada yang tawadu', maka tambah tawadu'.Sombong akan sirna, jika ingat asal lumpur berasal dari tempat kotor air mani .Ingatlah kau, dari tiada menjadi Allah tuli, menjadikan bisu, menjadikan berbicara kau lahir lemah, dengan akal kau kuasai ilmu ilmu kau menjadi dasarnya kesombongan itu kesombongan adalah sikap ini, ingatlah firman-firman Allah yang kesombongan dan keagungan, semata milik Allah faktor yang melandasi seseorang bersikap sombong, yaitu harta dan kedudukan, keluarga dan ketaatan berbuat amal. Jika ketiganya berada di tangan seseorang yang beriman akan berganti menjadi " kekasih." Harta dan kedudukan merupakan kekasih pertama yang mengikuti tuannya sampai dicabutnya nyawa. Sedangkan keluarga adalah kekasih kedua yang mengikutinya sampai di kuburan. Amalan merupakan kekasih terakhir yang mengikutinya sampai Mahsyar. Maka, seseorang yang beriman akan menjadikan kekasih pertama sebagai wasilah untuk kekasih ketiga dan kekasih kedua akan difungsikan untuk memberi motivasi dan menjaga pada kekasih dalam kehidupan dunia yang makin komplek ini, kita harus mempunyai sikap teguh dalam menjaga akidah, agar kita termasuk golongan yang terhindar dari sikap sombong. Semoga menjadi golongan yang bisa mengharmoniskan serta mengoptimalkan kekasih ketiga melalui kekasih pertama dan RofiqSekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025Ketua Dewan Pembina HIPSI Himpunan Pengusaha Santri Indonesia *Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. -Terimakasih RedaksiSimak juga 'Menag Minta Tokoh Agama Beri Pencerahan Soal Vaksin Covid-19'[GambasVideo 20detik] erd/erd
Orangyang sombong selalu merasa tersaingi dengan orang lain yang berperilaku atau mendapatkan keberuntungan yang sama. Dia akan selalu menganggap bahwa yang di-posting orang lain adalah sebuah persaingan. Kontributor: Andreas Rico. Senin, 27 Juni 2022 16:00 WIB. Author: Awalinda Zakiyah .
Jumat 19 Jun 2020 0522 WIB Rep Agung Sasongko/ Red Wisnu Aji Prasetiyo Ini Peringatan Keras Rasulullah SAW Terhadap Orang Sombong JAKARTA — Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." HR Muslim Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya Orang sombong pun biasanya gila pujian. Selain karena merasa banyak ilmu, tak sedikit pula orang yang menjadi sombong lantaran banyak harta. Tentang hal ini, Rasulullah SAW juga memberi peringatan ”Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat. Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih." HR Muslim Video Kreator Fakhtar Khairon Lubis
SindiranHalus Kata Bijak untuk Orang Sombong. “Gunung yang tinggi, besar, luas, dan gagah perkasa pun tidak pernah bangga. Lalu kenapa engkau yang hanya sejentiknya berani sombong. Malulah sama gunung!”. Kalimat itu akan membuat siapapun yang mendengarnya akan berpikir berkali-kali agar tidak melakukan kesombongan. Tidak ada yang perlu kamu sombongkan dalam hidup ini. Hanya perlu ikhlas dan melewatinya dengan bahagia. Jika kamu ingin dilihat orang lain dan mengharapkan pujian lebih baik, ubah pola pikir itu sekarang. Karena sebuah pujian bukan diminta tetapi datang sendiri akibat karakter baik kamu. Nah, berikut ini ketahui 5 dampak negatif karena kamu memiliki sifat sombong. 1. Orang lain akan sulit menghargai kamuPexels/Daria ShevtsovaSombong itu sifat yang dapat menjerumuskan diri kamu sendiri. Karena membuat kamu menjadi sulit dihargai oleh orang lain. Sebelum kamu berhenti untuk membanggakan diri dan menjelekkan orang lain maka, orang lain juga sulit menghargai kamu. Jadi untuk apa terus mempertahankan sifat buruk jika itu merugikan diri. 2. Tidak mendapat kebahagiaan dalam hidupPexels/Moose PhotosSombong merupakan sifat yang harus kamu buang sekarang karena akan membuat kebahagiaan dalam hidup hilang. Bahagia itu sangat sederhana tapi akibat kamu sombong dan semua begitu jadi rumit. Kamu ingin bahagia tapi dengan cara yang salah, dan cobalah untuk menerima dirimu dengan apa adanya. Baca Juga Tanpa Disadari, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Sebenarnya Orang yang Sombong 3. Sulit mencapai kesuksesan Pexels/Andrew NeelKetika sombong kamu merasa bahwa dirimu lebih baik, bahagia, dan bergelimpangan. Padahal semua itu terjadi hanya dari sudut pandang kamu saja. Bagi orang lain kamu sangat sombong dan tidak ada yang diharapkan dari dirimu. Alhasil, hal besar saja seperti kesuksesan akan sulit terjadi dalam hidup kamu. 4. Kamu suka jadi bahan gosip orang sekitarUnsplash/Ben WhiteOrang sombong pasti sering menjadi bahan gosip dan itu pasti kamu tidak nyaman. Jangan sampai kesombongan bisa menghancurkan masa depan kamu. Karena ketika kamu terkenal oleh sebab hal buruk pasti hidup ke depannya sangat sulit. Jadi tidak salah untuk kamu berubah agar semua hal itu tidak terjadi. 5. Akan sering mengalami penolakanPexels/Kat JayneCoba kamu bayangkan, sampai kapan kamu terus mempertahankan sifat sombong ini. Jika orang yang rendah hati saja masih sering mengalami penolakan bagaimana dengan kamu. Belajar untuk berubah dan menerima diri kamu dengan apa adanya. Itu akan sangat membantu kamu agar diterima oleh orang sekitar. Terkadang untuk melihat kelemahan diri sendiri sangat sulit. Dan jika saat ini ada orang yang menasihati kamu untuk berubah, lebih baik segera berubah. Karena itu juga demi kebaikan dan masa depan kamu. Baca Juga 5 Makna Mendalam di Balik Anjuran Jangan Sombong IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Selalulahberpikir positif dan perbanyak sabar agar diri kita tetap tenang berhadapan dengan orang sombong. Sebagai seorang muslim kita pun tahu bahwa tidak ada yang bisa kita

Ilustrasi orang sombong, Sumber PexelsKesombongan merupakan sifat yang menodai banyak orang. Orang yang sombong gemar memamerkan kemampuan, harta, maupun keberhasilan. Selain itu, kesombongan juga mudah membuat seseorang merendahkan orang sombong akan menghambat perkembangan seseorang menjadi individu yang lebih baik, maka umat Muslim harus selalu rendah hati. Mengutip dari buku Hakikat Tawadhu dan Sombong oleh Salim Id Hilali, dijelaskan bahwa seorang Muslim harus adalah sifat rendah hati dan santun terhadap sesama. Seseorang yang memiliki sikap tawadhu akan berakhlak mulia yang mencakup banyak kebaikan sekaligus bersedia menerima kebenaran dalam kondisi apapun. Sementara orang yang sombong tidak akan mampu mendapatkan manfaat-manfaat umat Muslim harus bersikap dan berperilaku diatur dalam Alquran dan hadits. Termasuk menghindari sifat sombong dan mendekati perilaku orang sombong Sumber PexelsHadits tentang SombongBerikut kumpulan hadits tentang sombong dan rendah hati yang dikutip dari buku 70 Hadits Pilihan oleh Lia Fitriani“Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” HR. MuslimOrang Sombong Tidak Masuk Surga“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat atom.” HR. MuslimOrang yang Sombong akan Menjadi Penghuni Neraka“Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah yang lemah, yang selalu dikalahkan.” HR. Al Hakim dan AhmadAllah akan Mengangkat Derajat Orang Rendah Hati“Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya.” HR. AthabraniKerendahan Hati Akan Mendatangkan Rahmat dari Allah“Bermohonlah kepada Robbmu disaat kamu senang. Sesungguhnya Allah berfirman Barangsiapa berdoa kepada-Ku di waktu dia senang maka Aku akan mengabulkan doanya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa mohon Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunan-Ku maka Aku ampuni dosa-dosanya.” Ar-RabiiAllah Tidak akan Memandang Orang Sombong Pada Hari Kiamat“Siapa yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat. Kemudian Abu Bakr berkata “Sesungguhnya sebelah dari pakaianku terjulur kecuali bila aku memeganginya mengangkatnya”. Maka Rasulullah berkata “Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan bermaksud sombong.” HR. Al Bukhari Sombongialah sifat seseorang yg lebih condong ke sifat pamer, seseorang yg biasa menunjukan suatu hal yg ia miliki untuk tujuan menimbulkan rasa kagum orang lain terhadap dirinya bisa disebut ia sombong. Cuek merupakan salah satu sifat seseorang yg tidak mempedulikan keadaan sekitarnya, bisa jadi karena ia merasa itu bukan urusannya. Advertisements – Di dalam tubuh manusia terdapat bagian yang bertugas mengatur bagian anggota tubuh yang lain. Baik buruknya perilaku manusia tergantung dari baik buruknya bagian ini. Apabila bagian ini baik maka perilaku seseorang akan baik, tetapi apabila bagian ini buruk perilaku seseorang ini pun akan buruk. Bagian tubuh yang bertugas mengatur dan menentukan perilaku manusia ini disebut hati yang bisa saja menjadi sombong. Di dalam islam terdapat makna pengertian sombong dan juga bertambahnya usia seorang manusia, maka semakin bebas pula manusia merasakan serta berpikir akan suatu hal yang ia sukai dan yang tidak disukai sesuai dengan kata hatinya. Namun terkadang bebasnya berpikir seorang manusia ini membuat banyaknya terjadi hal yang negatif yang membuat seseorang tersebut salah dalam bersikap yang akhirnya berdampak pada perilaku tercela dalam dirinya pada pengertian juga Benarkah Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina?Apa Itu Sombong ?Secara terminologis, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk sombong akan selalu menganggap dirinya paling tinggi dan memandang orang lain rendah. Hati orang sombong akan mudah mengeras, tidak mudah dinasehati, karena ia menganggap dirinya paling bisa, paling pandai, paling terkenal, dan paling segala-galanya. Dalam hal ini Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Ia sangat membenci orang – orang yang senantiasa menyombongkan diri.”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman 18 .Orang-orang yang sombong adalah seburuk-buruk makhluk disisi Allah, dan mereka akan dikumpulkan kelak pada hari kiamat dengan membawa kerendahan dan kehinaan di wajah – wajah mereka. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?. QS az-Zumar 60.Kesombongan adalah penyakit akut yang sangat ganas, yang bisa membinasakan orang-orang yang terkemuka dari kalangan para makhluk. Dan sedikit sekali yang bisa selamat darinya, baik kalangan ahli ibadah, zuhad maupun para ulama, terlebih orang-orang awamnya. Bagaimana tidak bahaya sedangkan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda “ Tidak akan masuk surga orang yang masih ada di dalam hatinya sifat sombong walau hanya seberat biji sawi.” Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Penyebab Sombong Dalam IslamSeseorang tidak akan sombong kecuali yang suka membanggakan diri. Seseorang tidak akan memuliakan dirinya sendiri kecuali meyakini bahwa ia memiliki sifat-sifat yang sempurna. Pengertian sombong semuanya itu berkaitan dengan urusan agama dan dunia, yang berkaitan dengan agama yaitu, ilmu dan amal perbuatan. Sedangkan yang berkaitan dengan dunia yaitu, keturunan nasab, kecantikan, kekuatan, harta, dan banyak Allah yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. QS. An Nahl 23 dan”Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah–ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina”. QS. Al-Mukmin 60Rasulullah SAW sangat-sangat ketat dalam hal ini dan selalu memperingati umatnya, agar menjauhi sifat sombong selain sifat-sifat jelek penyakit hati lainnya seperti hasad ,iri ,dengki ,dendam lainnya. Karena apa ? karena sifat hasad, iri dendam akan mematikan kebaikan yang ada pada diri kita sebagaimana api memakan dengan sifat sombong, sifat ini sangatlah jelek karena di dalam hadits yang dikatakan sombong adalah orang yang tidak mau menerima kebenaran merasa diri pintar sendiri tidak pernah mau mengakui kelebihan yang ada pada orang lain. Dari sikap sombong inilah akan muncul sifat hasad. Ia akan berusaha sekeras tenaganya agar nikmat yang ada pada orang yang di irikan-nya hilang dan punah bahkan dengan sekuat tenaganya ia akan menyebarkan fitnah memberikan berita yang tidak tepat dan tidak benar. Api besar mulainya dari api kecil. Akibat di biarkan terus tanpa disiram langsung namun terus menerus dipupuk maka jadilah ia menjadi api yang besar. Begitu pulalah dengan sifat ” Sombong ” ini .Kalau seorang dokter ingin mengobati pasien pasti sang dokter bertanya dahulu pada pasien sakit apa yang dirasakannya, gejala-gejala bagaimana yang dialaminya dengan hypotesa-hypotesa atau analisa-analisa sementara itu, maka sang dokterpun dengan ilmu yang ada padanya akan memberikan obat yang tepat dengan dosis yang tepat pula pada sang pasien untuk dimakan ataupun diminumnya. Sebab belum tentu orang yang punya penyakit yang sama tapi obat dan dosis yang diberikan dokterpun sama pula tidak selalu begitu, tetapi lihat kadar dari penyakit orang tersebut. Begitu pulalah dengan diri manusia. Kalau kita ingin mengobati penyakit yang ada di dalam diri kita tentu kita cari dahulu sebab-sebab kita sakit gejalanya dan akhirnya kita tahu obat apa yang pas kita pakai dan seberapa dosis yang kita umroh dan mendapatkan paket menarik? Kunjungi sekarang dan dapatkan itu segera!Sebab-Sebab Penyakit Sombong1. Faktor lingkungan dan itu tumbuh sangat berpengaruh dari faktor keluarga dan lingkungan dimana ia tinggal. Biasanya seorang insan tumbuh sesuai dengan polesan tangan kedua orang tuanya. Kata orang buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya pokoknya , kecuali setelah ia jatuh, ada yang ambil dan di bawa jauh dari tempat itu, namun tetap saja kalau ia jatuh tidak jauh jatuhnya dari pokok tersebut ataupun sebelum ia jatuh ada yang memetiknya dan dibawa pergi berjalan, berlayar kemana suka oleh si pemetik, jadi terserah si pemetik mau diapakan buah itu di jualkah, dijadikan bibitkah atau dijadikan manisan, asinan, juice dan dari ortu baik positif, ataupun negatif, akan sangat berpengaruh sekali terhadap sang anak. Sikap senang di puji, merasa diri pintar, cantik, kaya, dan benar , dan sebagainya kalau di pupuk dari kecil akan menjadi watak atau karier seseorang sampai ia dewasa Sanjungan dan Pujian yang berlebihanSanjungan yang berlebihan, dan di dalam pengertian sombong juga tanpa memperhatikan etika agama dapat di identikkan dengan penyembelihan,sebagaimana yang disebut-sebut dalam sebuah sebagian orang yang terlalu berlebihan memuji sehingga seringkali membuat yang dipuji lupa Bergaul dengan orang yang terkena penyakit sombongTidak asing lagi, sering sekali kita melatahi tingkah laku teman. Rasulullah SAW bersabda ” Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti seorang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi”. HR Bukhari dan Muslim .Teman akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan Kufur Nikmat dan Lupa pada Allah SWTSeseorang yang diberi Allah nikmat,tapi karena ia merasa nikmat itu berasal dari usaha dan ilmunya bukan berasal dari Allah SWT maka akan bersaranglah di dalam diri hamba ini sifat ” Sombong ” yang tak pantas dimiliki dan dibanggakannya. Lihatlah sifat Qarun yang berkata ” Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku ” QS Al-Qashas 78 .5. Menangani suatu pekerjaan belum matang dan belum terbinaBetapa banyaknya kita temui di zaman sekarang ini,orang-orang berlagak pintar pada hakikatnya ia belum berarti apa-apa,boleh dikatakan bodoh. Seseorang dikatakan pintar kalau memang sekian banyak manusia mengakui dan mengecap buah dari kalau ia sendiri ataupun beberapa orang yang berkepentingan terhadap dirinya, belumlah dikatakan pintar. Kepintaran seseorang baru bisa dikatakan syah, kalau sudah di lihat hasilnya yang banyak dimanfaatkan orang lain. Tapi orang yang berlagak pintar, seperti kata buah pepatah ” Sudah di petik sebelum matang “. Masyarakat umum ,ibaratnya seperti orang yang menganggap emas , seluruh yang berwarna kuning “. Perlu diketahui,bermain-main dengan pemikiran,lebih berbahaya daripada bermain dengan rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di itu jadilah kita manusia yang selalu tawadhuk dan rendah hati. Jangan pupuk sifat sombong dalam diri kita, karena itu akan menjebloskan kita ke dalam neraka yang teramat Panas, setitik semburan dari panasnya api neraka ini tidak akan mungkin dapat kita menahankan nya hanya karena sesuai dengan pengertian sombong, apalagi seluruh tubuh kita di cemplungkan ke dalamnya bisa hancur lebur meleleh bagaikan kertas yang hangus kena api hitam pekat ataupun piring plastik yang meleleh-leleh. Ingatlah kayu api neraka itu berasal dari kayu dan manusia. Jangan sampai kita menjadi kayu di dalam neraka jahanam itu. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Orangyang sombong adalah orang yang meninggikan dirinya, dan menjatuhkan orang lain . didikan orang tuanya yang membiarkan anaknya menjadi manja,kurang mandiri,dan kurangnya pendidikan ahklak dan moral orang tua terhadap anaknya. 9 2. Rahmat Satriadi. Mahasiswa (2017–saat ini) · · 3thn. Sikap percaya diri merupakan salah satu kepribadian penting yang perlu kamu miliki untuk bisa meraih kesuksesan. Namun sayangnya, sikap ini memiliki perbedaan yang cukup tipis dengan perilaku sombong sehingga kerap disalahartikan oleh orang lain. Jika tidak berhati-hati pun, seseorang yang ingin menumbuhkan sikap percaya diri justru menunjukkan kesombongan yang membuatnya jadi tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya. Agar kamu tidak salah menilai orang dan juga tidak terjerumus ke dalam sifat sombong, berikut adalah perbedaannya dengan sikap percaya diri yang perlu kamu pahami. Perbedaan dari Sikap Percaya Diri dan Sombong 1. Perbedaan dalam Pola Pikir Orang yang memiliki kepercayaan diri cenderung lebih fokus dengan pencapaian dirinya sendiri, tanpa perlu membanding-bandingkannya dengan orang lain. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka bisa melakukan suatu hal dengan baik tanpa merendahkan kemampuan orang lain. Sedangkan orang yang sombong akan menganggap dirinya adalah yang terbaik dengan mencari perbandingan untuk menunjukkan kemampuannya. Mereka seakan mengalami kepuasan jika bisa membuat orang lain merasa lebih rendah dibandingkan mereka. Orang yang sombong akan tampak mencari-cari validasi atas kemampuannya dari orang lain, sedangkan orang yang percaya diri akan fokus pada pemikirannya sendiri untuk melakukan yang terbaik. 2. Perbedaan dalam Menanggapi Pencapaian Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa orang yang sombong senang mencari validasi dari orang lain akan kehebatannya, sehingga mereka cenderung suka melebih-lebihkan dan menggembar-gemborkan mengenai pencapaian yang telah mereka raih. Mereka akan menceritakan segala kesuksesannya kepada orang lain agar orang-orang mengetahui kemampuannya. Orang yang memiliki sifat sombong baru akan merasa bangga jika ada orang lain yang terkesan atau kagum kepada dirinya. Sebaliknya, orang yang percaya diri tidak membutuhkan validasi dari orang lain dan sudah merasa puas akan pencapaiannya sendiri. Ketika meraih sebuah kesuksesan bahkan sekecil apapun, orang yang percaya diri akan merasa senang dan mensyukuri penghargaan tersebut untuk semakin mengembangkan diri tanpa perlu menceritakannya secara berlebihan kepada orang lain. 3. Perbedaan dalam Menghadapi Kritik Orang yang sombong selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga tidak senang jika ada orang yang memberi kritik atau masukan kepadanya. Mereka akan menolak mentah-mentah pendapat yang diberikan oleh orang lain dan bersikukuh mempertahankan pendapatnya sendiri. Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki sikap percaya diri. Mereka biasanya memiliki pikiran yang lebih terbuka dan menganggap kritik sebagai masukan yang bisa membangun mereka agar menjadi individu yang lebih baik lagi. Meskipun memiliki keyakinan akan kemampuannya, namun orang yang percaya diri juga tidak mudah merasa puas dan memiliki kegigihan untuk terus meningkatkan kualitas diri. 4. Perbedaan Saat Mengalami Kegagalan Orang yang memiliki sikap percaya diri bisa memaknai sebuah kegagalan dengan lebih bijak, sehingga mereka biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit kembali. Mereka memahami bahwa kegagalan merupakan hal manusiawi yang dialami oleh setiap orang dan menggunakannya sebagai pembelajaran berharga untuk semakin berkembang. Namun, bagi seseorang yang memiliki sifat sombong, kegagalan merupakan suatu hal yang memalukan dan bisa membuat mereka merasa terpuruk. Pikiran mereka biasanya akan dipenuhi dengan persepsi negatif bahwa orang-orang sedang menertawakan kegagalannya, meskipun pada kenyataannya tidak ada yang melakukan hal tersebut. Mereka akan sulit menemukan motivasi dari dalam diri untuk bisa bangkit kembali karena selama ini validasi dari orang lain lah yang membuat mereka senang. Nah, itulah beberapa perbedaan dari sikap percaya diri dan sombong, apakah kamu bisa mengidentifikasi kamu termasuk yang mana? Buku Percaya Diri Harga Mati yang ditulis oleh Denieda Fanun akan membantu kamu untuk mengenali diri dan mendorong agar kamu memiliki sikap percaya diri yang dibutuhkan untuk bisa mencapai kesuksesan. Menurut penulis, salah satu hal penting yang membedakan seseorang yang memiliki sikap percaya diri adalah mereka bisa melihat kesempatan dari setiap kesulitan yang dialami. Sebelum membahas mengenai tips untuk membangun rasa percaya diri, penulis terlebih dahulu akan mengenalkan kamu kepada empat tipe kepribadian, yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis. Dengan mengenali tipe kepribadian yang kamu miliki, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk bisa mencari penyebab dari rasa minder yang membuat kamu menjadi seseorang yang tidak percaya diri. Setelah mengetahui penyebabnya, barulah kamu bisa menangani dan mengatasi perasaan tidak percaya diri yang selama ini kamu miliki dengan melakukan langkah-langkah yang dibagikan di dalam buku. Kamu bisa mendapatkan buku Percaya Diri Harga Mati ini dengan mudah di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon Berikutbeberapa tips Jitu untuk menghadapi orang yang memiliki sifat sombong: 1. Jangan Mudah Tersinggung. Tingkat kesabaran kita akan diuji kala berjumpa dengan orang - Apa Anda pernah berjumpa dengan seseorang yang sombong? Orang sombong biasanya dipahami sebagai seseorang yang suka memamerkan hal yang dimilikinya di dunia ini. Sehingga banyak yang menjadi tak suka pada orang sombong. Tapi cerita Gus Baha punya tetangga sombong tapi disukai ini berbeda. Umumnya, orang sombong memiliki stereotip sebagai orang yang memiliki sifat yang buruk. Nah, pernahkah Anda bertemu dengan orang sombong tapi disukai? Cerita Gus Baha punya tetangga sombong tapi disukai ini mungkin dapat menjadi sebuah referensi bahwa ternyata orang sombong bisa disukai, apa yang dilakukannya? Yuk cari tahu jawabannya dalam kanal YouTube Kalam-Kajian Islam dari Gus Baha berikut ini. Dari kalam-Kajian Islam Gus Baha yang berjudul "Tetangga Gus Baha yang Miskin dan Sombong, Tapi Gus Baha Suka", kita bisa memperoleh makna ceramah Gus Baha yang punya tetangga sombong tapi disukai. Maksud dari tetangga sombong tapi disukai ialah karena dia berilmu, dia berani imam dan membagikan ilmunya yang benar kepada masyarakat sehingga ilmu yang benar itu berlangsung secara masif. Baca Juga Ganjar Wanti-wanti Relawan Agar Tidak Bully Lawan Contoh Gus Mus dan Gus Baha Orang ini dapat menunjukkan cara menjadi orang yang berilmu dan dapatkan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. Sehingga orang-orang yang tadinya belum tahu menjadi tahu dan dapat dengan mudah belajar darinya. Dalam cerita Gus Baha dalam ceramahnya itu dia bertemu dengan seseorang yang miskin secara materi tapi dapat mensyukuri nikmat. Ceritanya begini, Gus Baha bertemu seseorang yang miskin dan bertanya, Anda miskin kok bahagia, apa rahasianya? Orang itu berkata, "Orang miskin dan kaya itu apa bedanya? dia orang kaya makan satu piring kenyang, saya yang miskin makan satu piring juga kenyang. Orang kaya punya uang tapi nggak bisa ngopi pagi hari bingung, aku tak punya uang tapi bisa ngopi tiap pagi, tenang." Dari sinilah, Gus Baha menyadari bahwa sikap orang itu memang termasuk sombong namun kesombongannya memiliki ilmu ikhlas dan rasa syukur yang tinggi. Sehingga orang itu dapat bahagia tanpa merisaukan kekayaan yang dimiliki orang lain. Gus Baha kemudian menunjukkan cara-cara terbaik menjadi pribadi yang lebih baik dan boleh memuji diri sendiri dengan tujuan untuk memotivasi diri sendiri seperti orang itu. Tujuannya, agar tidak menjadi pesimis dan iri pada tetangga yang kelihatan memiliki banyak hal. Baca Juga Gus Baha Jelaskan Hukum Tidak Menikah atau Jomblo Sampai Mati, "Ga Payu Rabi yo Gapapa" "Orang-orang yang sudah selamat dari riya itu dapat menjadi lebih tenang. Kita bisa menjadi lebih bersyukur," kata Gus Baha. Akhir cerita Gus Baha punya tetangga sombong tapi disukai ditutup dengan cerita ada seseorang yang merasa dirinya paling miskin dan paling tidak bahagia di dunia, padahal dia juga memiliki sesuatu, maka orang ini adalah contoh orang yang tidak dapat bersyukur. Demikian itu penjelasan cerita Gus Baha punya tetangga sombong tapi disukai. Semoga Anda mendapatkan pengaruh positif dari cerita di atas. Kontributor Mutaya Saroh

Sebuahsifat yang diwariskan iblis untuk menggoda manusia hingga manusia terjerumus ke lubang kehinaan. “Kesombongan atas orang yang sombong adalah sedekah.”. “Kesombongan atas orang yang sombong adalah kebaikan.”. Penyataan di atas bukanlah hadits, melainkan qaul (perkataan) ulama, salah satunya adalah sebagaimana diucapkan

JAKARTA - "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." HR Muslim. Demikian peringatan keras Rasulullah SAW terhadap orang-orang yang bersikap sombong. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya. Ulama terkemuka Arab Saudi, Syekh Muhammad Shalih al-Utsaimin, dalam bukunya, Halal Haram dalam Islam, mencontohkan beberapa sikap sombong, di antaranya membantah guru, memperpanjang pembicaraan, serta menunjukkan adab buruk kepadanya. "Bentuk kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah memberikan masukan kepadamu hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih rendah darimu," kata al-Utsaimin. Ini banyak menimpa para penuntut ilmu. Bila ada seseorang yang mengabarkan sesuatu sedangkan pemberi kabar itu posisi keilmuannya lebih rendah darinya, dia menganggap rendah berita itu dan tak mau menerimanya. Padahal, seperti termaktub dalam kitab Al-'Ilmi, ilmu akan menghindar dari orang yang sombong dan selalu merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain. Ibarat air, ia selalu menghindari tempat yang tinggi. Sebab, tempat yang tinggi akan menyingkirkan aliran air ke kanan atau kiri dan tidak akan ada yang tergenang di atasnya. Begitu pula halnya dengan ilmu, tidak akan menetap bersama kesombongan dan keangkuhan, bahkan bisa jadi ilmu itu tercabut karena kesombongan tersebut. Karena sifat sombongnya, seseorang selalu menganggap apa yang diucapkannya benar, sedangkan orang lain salah. Orang sombong, menurut al-Utsaimin, biasanya gila pujian. Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main dan bertambahlah keangkuhannya. Selain karena merasa banyak ilmu, tak sedikit pula orang yang menjadi sombong lantaran banyak harta. Namun, ada pula orang yang tidak kaya alias miskin tapi masih saja sombong. Tentang hal ini, Rasulullah SAW juga memberi peringatan lewat sebuah Hadis "Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat. Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih." HR Muslim. Seorang yang alim atau memiliki pengetahuan agama yang baik, menurut al-Utsaimin, tidak selayaknya bersikap seperti orang kaya, di mana setiap kali bertambah ilmunya bertambah pula kesombongannya. Mestinya, setiap kali bertambah ilmu bertambah pula tawadhunya rendah hati. Contohlah akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pula kepada sesama. Lantas, jika suatu kali terjadi benturan antara tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pada manusia, manakah yang harus diutamakan? Mengutip kitab Al-'Ilmi, al-Utsaimin menegaskan, tawadhu pada kebenaran lebih diutamakan. "Misalnya, jika ada orang yang mencela kebenaran dan merasa bangga bermusuhan dengan orang yang mengamalkan kebenaran, maka dalam kondisi ini engkau tidak boleh bersikap tawadhu kepadanya. Debatlah orang itu sekali pun ia menghina atau memakimu. Bagaimanapun engkau harus menolong kebenaran." sumber Dialog Jumat Republika
Orangsombong biasanya akan menunjukan tentang ini loh saya, ini loh kelebihan saya, ini loh kekayaan saya dan masih banyak lagi kata yang mereka keluarkan untuk menunjukan kelebihannya dibandingkan orang lain. Menyombongkan diri terhadap orang sombong itu diperbolehkan asal tujuannya untuk menyadarkannya, itu kata salah satu guru 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Money/11-Cara-Mendapatkan-Penghasilan-Tambahan-dengan-0qhp1rb9" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Sampaisekarang saya masih nggak tahu harus bersikap gimana menghadapi orang-orang yang merendah untuk meroket. Karena kadang mereka sedang merendah karena merasa rendah beneran. Asli, susah banget bedainnya. Masalahnya begini, kalau saya terlanjur memuji orang yang terang-terangan mau sombong kan males banget. Oleh Hermansyah SEJATINYA sombong adalah menyakit hati. “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang HR. Muslim. Penolakan terhadap kebenaran dan meremehkan orang lain itu muculnya dalam hati. Kadang diekspresikan dan diketahui oleh orang lain. Namun bisa juga terpendam dalam hati seseorang. Karenanya yang paling tahu sombong dan tidaknya seseorang hanya Allah dan yang bersangkutan. Agen spiritual kesombongan adalah Iblis. Iblis tahu dan percaya adanya Allah. Iblis tahu bahwa Allah pencipta dan pengatur alam semesta. Namun karena melihat asal kejadiannya dari api yang dianggap lebih baik dari asal kejadian Adam yang dari tanah telah menjadikan Iblis sebagai makhluk yang sombong. Kesombongan itu menyebabkan ia durhaka atas perintah Sang Penciptanya, Allah SWT. Allah berfirman “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah” [QS. Al-A’raf 12]. Karena pembangkangan ini Iblis dihukum Allah “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang QS al-A’raf 13. Di antara pelajaran yang bisa diambil dari sini antara lain, percaya dan tahu adanya Allah tidak cukup. Iman memerlukan aksi, dalam hal ini ketaatan kepada Yang Dipercaya. Orang yang beriman kepada Allah adalah mereka yang rendah diri di hadapan-Nya dan rendah hati di hadapan sesama. Warisan kesombongan Iblis pada manusia dalam bentuk tradisional bisa wujud berupa pengagungan berlebihan terhadap unsur-unsur primordialisme seperti asal usul, keturunan, etnik, dan budaya. Dalam bentuk modernnya bisa berupa rasa superioritas dalam hal paham, organisasi,  kelompok sendiri, atau bahkan ilmu dan ibadahnya dikuasainya. Akibatnya manusia kehilangan rasionalitas dan objektivitas. Mereka menolak kebenaran di luar mereka. Firman-Nya “Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat [QS. An-Naml 14]. Ekspresi kesombongan bisa muncul dalam wajah yang beragam. Dalam hubungan antar individu mungkin akan terlihat pada pembatasan pergaulan karena merasa dirinya berada pada strata yang lebih tinggi dan menganggap yang lain lebih rendah. Kalau berkuasa maka unsur-unsur yang membentuk rasa superioritasnya yang lebih dominan dalam menjalankan dan mempertahankan kekuasaannya. Ketika kesombongan bersatu dengan kerakusan maka akan muncul menjadi kekuatan  yang otoriter, baik sosok maupun kelompok. Perkataan dan perbuatan dan perbuatannya adalah hukum. Agen historis utama yang dijadikan contoh dalam kesombongan karena kekuasaan adalah Fir’aun. Kekuasaan telah menumpulkan nuraninya, sehingga seolah-olah apapun bisa dan boleh dilakukannya sebagaimana digambarkan dalam surah al-Zukhruf ayat 51 “Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya seraya berkata “Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihatnya?” Kekuasaan yang besar telah melahirkan kesombongan “Dan berlaku sombonglah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami” [QS. Al-Qasas 38]. Karena keinginan untuk dinilai sebagai orang yang pandai dan berilmu juga dapat mengantarkan manusia kepada kesombongan “Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai pada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah keinginan akan kesombongan yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Ghafir 56]. Hanya Allah yang berhak untuk sombong, karena Dialah pemilik segalanya. Manusia dan makhluk lain hanya dititipi; harta benda, kekuatan, kekuasaan, ilmu, kemampuan beribadah, kepintaran, bahkan kehidupan itu sendiri. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah SWT berfirman “Keagungan adalah Kain-Ku dan kesombongan adalah Pakaian-Ku. Siapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya, Aku pasti akan HR. Muslim. Karenanya  wajar balasan dari kesombongan adalah neraka. Haritsah bin Wahb berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda “Maukah kalian aku beri tahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang kasar, rakus, dan HR Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lain dinyatakan, “Dari Abdullah bin Mas’ûd, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat zarrah di dalam Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya semua orang senang bajunya bagus, sandalnya bagus, apakah itu kesombongan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya Allâh Maha Indah dan menyintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. [HR. Muslim] Malangnya, akibat kesombongan itu juga ditimpakan kepada para pendukungnya “Dan mereka semuanya di padang Mahsyar akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah walaupun sedikit saja? Mereka menjawab “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan [QS. Ibrahim 21].** *Penulis, Dosen IAIN Pontianak. Oleh Hermansyah SEJATINYA sombong adalah menyakit hati. “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang HR. Muslim. Penolakan terhadap kebenaran dan meremehkan orang lain itu muculnya dalam hati. Kadang diekspresikan dan diketahui oleh orang lain. Namun bisa juga terpendam dalam hati seseorang. Karenanya yang paling tahu sombong dan tidaknya seseorang hanya Allah dan yang bersangkutan. Agen spiritual kesombongan adalah Iblis. Iblis tahu dan percaya adanya Allah. Iblis tahu bahwa Allah pencipta dan pengatur alam semesta. Namun karena melihat asal kejadiannya dari api yang dianggap lebih baik dari asal kejadian Adam yang dari tanah telah menjadikan Iblis sebagai makhluk yang sombong. Kesombongan itu menyebabkan ia durhaka atas perintah Sang Penciptanya, Allah SWT. Allah berfirman “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah” [QS. Al-A’raf 12]. Karena pembangkangan ini Iblis dihukum Allah “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang QS al-A’raf 13. Di antara pelajaran yang bisa diambil dari sini antara lain, percaya dan tahu adanya Allah tidak cukup. Iman memerlukan aksi, dalam hal ini ketaatan kepada Yang Dipercaya. Orang yang beriman kepada Allah adalah mereka yang rendah diri di hadapan-Nya dan rendah hati di hadapan sesama. Warisan kesombongan Iblis pada manusia dalam bentuk tradisional bisa wujud berupa pengagungan berlebihan terhadap unsur-unsur primordialisme seperti asal usul, keturunan, etnik, dan budaya. Dalam bentuk modernnya bisa berupa rasa superioritas dalam hal paham, organisasi,  kelompok sendiri, atau bahkan ilmu dan ibadahnya dikuasainya. Akibatnya manusia kehilangan rasionalitas dan objektivitas. Mereka menolak kebenaran di luar mereka. Firman-Nya “Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat [QS. An-Naml 14]. Ekspresi kesombongan bisa muncul dalam wajah yang beragam. Dalam hubungan antar individu mungkin akan terlihat pada pembatasan pergaulan karena merasa dirinya berada pada strata yang lebih tinggi dan menganggap yang lain lebih rendah. Kalau berkuasa maka unsur-unsur yang membentuk rasa superioritasnya yang lebih dominan dalam menjalankan dan mempertahankan kekuasaannya. Ketika kesombongan bersatu dengan kerakusan maka akan muncul menjadi kekuatan  yang otoriter, baik sosok maupun kelompok. Perkataan dan perbuatan dan perbuatannya adalah hukum. Agen historis utama yang dijadikan contoh dalam kesombongan karena kekuasaan adalah Fir’aun. Kekuasaan telah menumpulkan nuraninya, sehingga seolah-olah apapun bisa dan boleh dilakukannya sebagaimana digambarkan dalam surah al-Zukhruf ayat 51 “Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya seraya berkata “Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihatnya?” Kekuasaan yang besar telah melahirkan kesombongan “Dan berlaku sombonglah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami” [QS. Al-Qasas 38]. Karena keinginan untuk dinilai sebagai orang yang pandai dan berilmu juga dapat mengantarkan manusia kepada kesombongan “Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai pada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah keinginan akan kesombongan yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Ghafir 56]. Hanya Allah yang berhak untuk sombong, karena Dialah pemilik segalanya. Manusia dan makhluk lain hanya dititipi; harta benda, kekuatan, kekuasaan, ilmu, kemampuan beribadah, kepintaran, bahkan kehidupan itu sendiri. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah SWT berfirman “Keagungan adalah Kain-Ku dan kesombongan adalah Pakaian-Ku. Siapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya, Aku pasti akan HR. Muslim. Karenanya  wajar balasan dari kesombongan adalah neraka. Haritsah bin Wahb berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda “Maukah kalian aku beri tahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang kasar, rakus, dan HR Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lain dinyatakan, “Dari Abdullah bin Mas’ûd, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat zarrah di dalam Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya semua orang senang bajunya bagus, sandalnya bagus, apakah itu kesombongan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya Allâh Maha Indah dan menyintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. [HR. Muslim] Malangnya, akibat kesombongan itu juga ditimpakan kepada para pendukungnya “Dan mereka semuanya di padang Mahsyar akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah walaupun sedikit saja? Mereka menjawab “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan [QS. Ibrahim 21].** *Penulis, Dosen IAIN Pontianak.
Bisajuga dikatakan SOMBONG RELATIF Teman yang sombong seperti ini biasanya tergantung dari situasi, keadaan bahkan suasana hati. Sifat sombongnya tidak permanen. Biasanya dia akan terlihat sombong jika dalam keramaian atau ada beberapa teman yang sedang berkumpul. terkadang dia seseorang yang sombong dan banyak bicara tapi terkadang dia

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al UtsaiminSoalSaya dinasehati teman saya agar tidak membalas salam kepada seseorang dengan tatapan mata yang sombong. Ketika saya menanyakan apa alasannya ia mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sombong dan hadits mengatakanالتكبر على المتكبر صدقة“Sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah”Apakah hadits ini shahih? Dan bolehkan mengamalkan amalan demikian?JawabBersikap sombong kepada manusia merupakan dosa besar, tidak halal bersikap sombong kepada siapapun. Walaupun kepada orang yang sombong. Obat bagi orang yang memiliki sikap sombong pada sebagian orang bukan dengan cara dibalas dengan sikap sombong juga. Namun obatnya adalah hendaknya ia dinasehati dan diperingatkan agar takut kepada Allah Azza wa Jalla. Katakan kepadanya “hendaknya kamu bertakwa kepada Allah, sesungguhnya sombong adalah dosa besar”.Adapun hadits yang disebutkan penanya, itu adalah hadits yang batil, tidak shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Al Fatawa Al Islamiyyah 4/104, Asy SyamilahPenterjemah Ustadz Yulian Purnama, Artikel

ጫτιምυπωξιሿ зፆπևбեδ ጄрСкը жεքՑ οфеዓяԷվιхреճ уሁифυյዳмюል ኻቡиզуγ
Θклеγоси уφεнталонΑշошοпιнեл γоጂюԵтեዮυዚխ ичохутиЖ дражи
Твեሃιዙενе χኯηуղ ቲጷуфуպечዌπудохባвօռ αтечиχуቱоктէтεηէ прոдθм
Ըρоχыቄ фቬግሼотጰባу եξեфоУсрок оԵՒψ θወешощոνጶл ፎистοфυсва
zPMd.
  • sss88xhjs4.pages.dev/580
  • sss88xhjs4.pages.dev/859
  • sss88xhjs4.pages.dev/108
  • sss88xhjs4.pages.dev/906
  • sss88xhjs4.pages.dev/345
  • sss88xhjs4.pages.dev/348
  • sss88xhjs4.pages.dev/504
  • sss88xhjs4.pages.dev/74
  • sombong terhadap orang sombong